Scroll untuk baca!
#
BlogKolom

Filsafat Kebangkitan PKB Menafsir Gagasan Iqbal dalam Konteks Ideologi Partai Kebangkitan Bangsa

25
×

Filsafat Kebangkitan PKB Menafsir Gagasan Iqbal dalam Konteks Ideologi Partai Kebangkitan Bangsa

Sebarkan artikel ini

(Penulis adalah Khairul Azhar Ritonga Dosen Filsafat & Kader Loyalis PKB)

Filsafat Kebangkitan PKB Menafsir Gagasan Iqbal dalam Konteks Ideologi Partai Kebangkitan Bangsa

PKB, atau Partai Kebangkitan Bangsa, lahir dari semangat reformasi, persis ketika bangsa ini mencari arah baru setelah puluhan tahun terbelenggu oleh rezim sentralistik.

Partai ini digagas oleh para kiai Nahdlatul Ulama, aktivis, dan tokoh pesantren, dengan misi yang tidak semata-mata mengejar kursi politik, tetapi membawa aspirasi umat Islam Indonesia yang berpijak pada tradisi Ahlussunnah wal Jamaah serta semangat kebangsaan. Di sisi lain, Muhammad Iqbal—filsuf, penyair, dan pemikir visioner asal India—menawarkan gagasan kebangkitan umat Islam yang melampaui sekadar retorika.Melalui karya-karya besarnya, Iqbal menekankan pentingnya membangun kesadaran diri, keberanian berpikir kreatif, dan spiritualitas yang bergerak aktif di tengah kehidupan sosial.

Pertemuan ide-ide Iqbal dengan nilai-nilai perjuangan PKB memberi kita sudut pandang
baru tentang makna kebangkitan: bukan hanya bangkit dari keterpurukan, tetapi bangkit
untuk memimpin arah perubahan.

Iqbal dan Gagasan Kebangkitan sebagai Transformasi Diri Filsafat kebangkitan Muhammad Iqbal meletakkan titik tolaknya pada konsep khudi—yakni kesadaran eksistensial manusia atas potensi dirinya sebagai makhluk Tuhan yang bebas, kreatif, dan bertanggung jawab. Bagi Iqbal, suatu umat tidak akan bangkit jika individu individunya teralienasi dari jati diri spiritual dan intelektualnya. Kebangkitan bukanlah warisan, melainkan proyek kesadaran yang harus diciptakan.

Nilai ini sejajar dengan prinsip ideologis PKB yang menjunjung tinggi penguatan sumber daya manusia (SDM) umat, terutama dari kalangan akar rumput. PKB tidak pernah membayangkan kebangkitan bangsa hanya dari atas ke bawah, melainkan melalui proses penyadaran, pendidikan politik, dan pengorganisasian rakyat yang membentuk
kesadaran akan potensi diri sebagai warga negara dan hamba Tuhan.

Konsep khudi dalam Iqbal sejatinya menemukan resonansi dalam misi kultural PKB untuk membentuk kader￾kader bangsa yang tidak minder secara politik, tidak inferior secara sosial, dan tidak pasif dalam menghadapi tantangan zaman.

READ  Menziarahi Indonesia: Refleksi Kader Loyalis PKB untuk 80 Tahun Indonesia Merdeka

Ijtihad sebagai Jalan Kebangkitan Intelektual dan Sosial Iqbal meyakini bahwa stagnasi umat Islam disebabkan oleh kemandekan berpikir dan dominasi taklid atas akal merdeka. Ia menyerukan pentingnya ijtihad—yakni pembaruan pemikiran Islam dalam rangka merespons zaman yang berubah. Ijtihad bukan berarti meninggalkan tradisi, tetapi memperbaruinya dalam semangat kemajuan.

Prinsip ijtihad yang digagas Iqbal memiliki titik temu dengan politik jalan tengah yang menjadi garis ideologis PKB. Jalan tengah ini menuntut keberanian berpikir dan kemampuan menjembatani antara nilai-nilai Islam dengan cita-cita kebangsaan, antaraidentitas keagamaan dan realitas pluralistik Indonesia.

Dalam praktiknya, PKB memaknai ijtihad bukan hanya sebagai upaya keagamaan, tetapi juga sebagai strategi kebudayaan dan kebangsaan: menafsir ulang tantangan zaman dengan berpegang pada nilai kemanusiaan universal, tanpa terjebak pada skripturalisme yang sempit maupun pragmatisme politik yang dangkal.

Spiritualitas Aktif dan Gerakan SosialBerbeda dari suϐisme yang pasif, Iqbal menggagas spiritualitas aktif: yaitu kesalehan yang tidak menjauh dari realitas sosial, tetapi justrumenyelaminya dengan semangat perubahan.Kebangkitan sejati, kata Iqbal, hanya mungkin jika iman diterjemahkan menjadi aksi sosial dan politik yang membebaskan.

PKB sejak awal berdiri tidak membatasi diri pada ranah politik elektoral, tetapi mengusung semangat gerakan sosial berbasis nilai-nilai spiritualitas Nahdlatul Ulama.

Di berbagai daerah, kader PKBdikenal aktif dalam pemberdayaan ekonomi umat, pendidikan pesantren, advokasi hak perempuan, dan perlindungan masyarakat marjinal.

Hal ini menunjukkan bahwa spiritualitas dalam PKB bukanlah bentuk eskapisme, melainkan fondasi moral dari gerakan politik yang berpihak pada kemaslahatan rakyat.
Seperti Iqbal, PKB menghindari dikotomi antara iman dan perubahan sosial.

Kebangkitan sebagai Proyek Peradaban iqbal membayangkan kebangkitan Islam sebagai kelahiran kembali suatu peradaban yang menjunjung ilmu, keadilan, dan kebebasan. Bukan nostalgia masa lalu, melainkan konstruksi masa depan.

READ  PKB dan Tantangan Perempuan di Dunia Politik, Menata Jalan Tengah bagi Keadilan Gender dalam Demokrasi

Dalam konteks ini, kebangkitan adalah proyek jangka panjang yang melibatkan pendidikan, budaya, dan penguasaan ilmu pengetahuan.

Semangat ini pula yang menjiwai visi ideologis PKB dalam membangun peradaban baru Indonesia. PKB menempatkan pendidikan, inovasi, dan kebudayaan sebagai prioritas perjuangan.

Program-program seperti penguatan madrasah, digitalisasi pesantren, beasiswa kader daerah tertinggal, hingga dorongan atas kebijakan pro￾lingkungan dan ekonomi berkeadilan, adalah bagian dari proyek peradaban PKB.Bagi PKB, Islam bukan hanya soal hukum, tapi juga soal budaya, ilmu, dan perikemanusiaan.

Kebangkitan sebagai Tanggung Jawab SejarahIqbal menyadarkan umat Islam bahwa mereka memiliki peran historis dalam
membangun dunia yang lebih adil dan spiritual.

Kebangkitan bukan semata-mata demi kejayaan umat sendiri, tetapi demi kebaikan semesta.Dalam semangat itu, PKB menegaskan bahwa politik adalah jalan pengabdian,bukan jalan kuasa semata.

Sebagai partai yang berakar pada semangat Nahdlatul Ulama, PKB mengusung misi kebangsaan yang universal: menjaga keutuhan NKRI, merawat keberagaman, dan memperjuangkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang latar belakang. Seperti halnya Iqbal yang memimpikan kebangkitan umat sebagai kontribusi pada kemanusiaan, PKB memandang perjuangannya sebagai bagian dari misi suci untuk merawat bumi pertiwi dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin Penutup: Menafsir Kembali Makna “Kebangkitan” Dengan merujuk pada ϐilsafat Muhammad Iqbal, kita dapat memahami bahwa kebangkitan dalam ideologi PKB bukanlah slogan politik, tetapi fondasi gerakan yang integral—spiritual, intelektual, sosial, dan kebudayaan.

Ia menyatukan iman dan ilmu, tradisi dan modernitas, lokalitas dan universalitas. PKB, dalam hal ini, berdiri bukan hanya sebagai partai politik, tetapi sebagai bagian dari gerakan peradaban yang menempatkan manusia sebagai subjek utama transformasi.

Maka, filsafat kebangkitan Iqbal bukan sekadar inspirasi intelektual bagi PKB, melainkan menjadi nadi ideologis yang menggerakkan perjuangan partai ini dalam merumuskan masa depan umat dan bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *